Skema Rangkaian Inverter 100 Watt

Rangkaian inverter adalah rangkaian elektronika yang berfungsi untuk mengubah tegangan listrik DC (arus searah) menjadi tegangan AC (bolak-balik). Umumnya rangkaian ini digunakan untuk mendapatkan tegangan ac yang sesuai dengan tegangan PLN (220 volt) dengan memanfaatkan baterai atau aki yang mempunyai tengangan arus searah. Rangkaian ini bisa diaplikasikan pada berbagai fungsi mulai dari kebutuhan rumah tangga sampai industri. Untuk dirumah misalnya pada saat listrik PLN padam maka anda bisa memanfaatkan akumulator dan rangkaian ini sebagai pengganti untuk menyalakan segala macam peralatan elektronik seperti televisi, tape, komputer, kulkas dan alat listrik rumah lainnya. Hanya saja anda tinggal menyesuaikan tingkat daya yang bisa di handle oleh rangkaian inverter anda.

Contoh pemanfaatan rangkaian inverter pada alat-alat rumah tangga sekarang ini yaitu :
  • Lampu Emergency, lampu ini berfungsi sebagai cadangan pada saat listrik PLN padam. Daya yang digunakan oleh lampu emergency berasal dari baterai. Baterai hanya bisa menyimpan tegangan dc. Tegangan dc ini kemudian dijadikan menjadi tegangan jala-jala listrik rumah tangga yaitu 220 VAC menggunakan rangkaian inverter. Baterai pada lampu emergency harus dicharge menggunakan rangkaian charger baterai supaya bisa meyimpan daya listrik yang cukup.
  • UPS, alat listrik satu ini sangat penting digunakan di kantor-kantor. UPS ini berfungsi untuk mencegah peralatan listrik padam pada saat tegangan listrik dari PLN padam. Sehingga komputer-komputer yang sedang beroperasi dan sedang mengolah data-data penting tidak kehilangan datanya karena kehilangan daya listrik. Prinsip kerja dari UPS ini sebenarnya hampir sama dengan prinsip kerja pada lampu emergency, yaitu menggunakan battery dan rangkaian inverter. Hanya saja rangkaian pada lampu emergency lebih sederhana dibanding pada rangkaian di UPS.

Skema Rangkaian Inverter Sederhana

skema rangkaian inverter sederhana
Gambar rangkaian inverter sederhana
Prinsip kerja dari rangkaian inverter serderhana di atas yaitu memanfaatkan rangkaian flip-flop sebagai pembangkit pulsa. Rangkaian tersebut memanfaatkan masing-masing dua buah transistor, kapasitor dan resistor. Nilai frekuensi ditentukan oleh besarnya kapasitor dan resistor. Tegangan listrik dari rangkaian flip-flop kemudian dinaikkan dengan menggunakan transformator (trafo).

Komponen yang digunakan :
  • T1 = Trafo CT 
  • Q1 dan Q2 = Transistor NPN 2N3055
  • C1 dan C2 = 68 mikrofarad, 25 V
  • R1 dan R2 = 10 ohm, 5 watt
  • R3 dan R4 = 180 ohm, 1 watt
  • D1 dan D2 = IN4007
Catatan :
  1. Gunakan heatshink pada transistor Q1 dan Q2
  2. Perhatikan dispasi daya dari masing-masing komponen yang digunakan
  3. Hubungkan keluaran dari inverter ke terminal 9v pada trafo ct
  4. Keluaran 220 volt didapat dari terminal 0 dan 220 volt pada trafo ct. Keluaran tidak persis sama 220volt, bergantung dari input anda pada terminal 9v trafo ct. Secara teori, supaya tegangan keluaran mendekati 220volt maka keluaran dari inverter yaitu 9 dikali akar 2.

Rangkaian Inverter 100 Watt
skema rangkaian inverter 100 watt
Gambar rangkaian inverter 100 watt
Prinsip kerja rangkaian inverter 100 watt di atas pada dasarnya sama dengan prinsip kerja rangkaain inverter sebelumnya, yaitu membangkitkan tegangan ber-pulsa dengan frekuensi tertentu, kemudian tegangan tersebut dinaikkan dengan menggunakan trafo step-up. Kalau saya pribadi lebih memilih rangkaian inverter sederhana yang pertama. mengingat rangkaiannya cukup sederhana dan tidak rumit.

Komponen yang digunakan pada inverter 100 watt :
IC1 = IC CMOS 4047
Q1 = TIP122
Q2 = TIP122
Q3 = 2N3055
Q4 = 2N3055
Q5 = 2N3055
Q6 = 2N3055
P1 = 250K
R1 = 4.7K
R2 = 4.7K
R3 = 0.1R-5W
R4 = 0.1R-5W
R5 = 0.1R-5W
R6 = 0.1R-5W
C1 = 0.022uF
C2 = 220uF-25V
D1 = BY127
D2 = 9.1V Zener
F1 = 10A Fuse
T1 = 12-0-12V

Kesimpulan :
  1. Rangkaian inverter pada berguna untuk mengubah tegangan dc ke ac, sekaligus menaikkan tegangan tersebut. Karena biasanya listrik yang bisa disimpan di dalam baterai adalah listrik dc tegangan rendah (9V atau 12V).
  2. Apapun rangkaian yang digunakan pada bagian pembangkit pulsa (filp-flop), yang penting anda bisa menetapkan nilai frekuensinya. Sehingga nanti pada rangkaian output anda bisa memakai untuk peralatan listrik di rumah. Untuk listrik PLN, frekuensi yang digunakan adalah 60Hz.
  3. Besarnya daya bergantung pada penggunakan komponen transistor terakhir (pada rangkaian diatas yaitu 2N3055) dan trafo CT yang digunakan.

Komentar